Minggu, 20 Februari 2011

Film Hollywood ga akan tayang lagi di Indonesia?

Wahai movie mania, kalian pasti menderita banget! Ya emang bukan maniak film kayak kalian aja sih yang menderita, orang-orang yang (terkadang punya uang buat) nonton (aku-_-) kan juga kasihan. Soalnya:
FILM-FILM HOLLYWOOD GA AKAN TAYANG LAGI DI INDONESIA!!!
Tarik nafas yang dalam, pelan, hembuskan.....HAHA lebay -_-. Oke ini semua gara-gara adanya pajak tambahan baru yang di kenakan pada film impor. Bisa di bilang film impor di kenai pajak royalti berupa PPh 20%. Pajak royalti untuk film impor ini diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-3/PJ/2011 tentang Pajak Penghasilan (PPh) atas Penghasilan Berupa Royalti dan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Pemasukan Film Impor. Sebelumnya, film impor emang dikenai bea masuk, PPN, dan PPh tapi itu cuman berdasarkan panjang film, tanpa memperhitungkan jenis dan harga film.Tapi, mulai tanggal 17 Februari kemaren, peraturan ini sudah mulai berlaku. Jadi sekarang bea masuk di hitung melalui per meter film seharga US$ 0,43.
Bahkan Bapak Wakil Presiden Motion Pictures Associatian (MPA) untuk Asia Pasifik, Frank S Rittman, Kamis lalu, menyatakan bahwa asosiasi produsen film besar dari AS ini memutuskan untuk tidak mendistribusikan film di Indonesia selama pemerintah tetap memberlakukan ketentuan perpajakan yang baru terkait pengenaan royalti film impor. Tentu dong hal ini menimbulkan Pro Kontra di kalangan masyarakat. Beberapa masyarakat ada yang Pro dengan alasan untuk mebuat perfilman nasional semakin bergairah untuk berkreasi, sedang yang Kontra adalah mereka yang mengeluh kalau nantinya sudah tidak ada lagi variasi model film.
Nah loh.......gimana nih?! Aaaaaaa!! Malah udah ada yang memprediksikan kalau dalam waktu dekat, bioskop akan bangkrut. Kasian kan pengawainya ._.
Bayangin juga nasib film Hollywood yang sebenernya bakal tayang di sini: Harry Potter 7 part 2, Transformer 3, Breaking Dawn, Thor, dst.
Buat pemerintah, kami mohoooon, jangan buat distribusi film Hollywood berhenti. Pikirkan dampaknya bagi kami, rakyat kalian..........

0 komentar:

Posting Komentar